Demokrasi dalam Partai Politik
Demorkatisasi Partai Politik Beserta Fungsinya
Suatu sistem demokrasi mengharuskan semua partai politik untuk selalu menerapkan demokrasi internal. Hal ini harus diundangkan juga sehingga berjalannya suatu demokrasi internal tidak bergantung pada kemauan baik (goodwill) dari pemimpin partai tersebut. Karena bila tidak, demokrasi akan terancam.
Demokratisasi internal menjamin adanya dialog terbuka dalam proses pembentukan kehendak politik. Dalam suatu partai politik harus ada sistem pemilu bebas yang memungkinkan pergantian anggota secara adil dan bisa dipertanggungjawabkan kepada pengadilan publik.
Para pemimpin dan fungsionaris partai memiliki kecenderungan untuk menghimpun kekuasaan di dalam parpol mereka dan pada berebut kekuasaan di luar partai. Demokrasi internal yang berjalan dengan baik akan mengimbangi kecenderungan ini dan menjaga struktur organisasi agar tetap terbuka terhadap kontrol demokratis dan partisipasi anggotanya serta memberikan kesempatan bagi masyarakat madani untuk memberikan pengaruhnya.
Di antara banyak fungsi demokratisasi oleh parpol, ada lima yang sangat penting:
- Mengagregasikan kepentingan-kepentingan dan nilai-nilai dan berbagai kalangan masyarakat.
- Masyaraka, membuat, dan memperkenalkan kepada masyarakat platform pemilihan umum parpol mereka.
- Mengatur proses pembentukan kehendak politis (political will) dengan menawarkan alternatif-alternatif kebijakan yang lebih terstruktur.
- Merekrut, mendidik, dan mengawasi staf yang kompeten untuk kantor publik mereka dan untuk menduduki kursi di parlemen.
- Memasyarakatkan, mendidik, serta menawarkan kepada anggota-anggotanya saluran mana yang efektif bagi partisipasi politik mereka sepanjang masa antarpemilu.
Sumber:
- Thomas Meyer, 2008. Peran Partai Politik dalam Sebuah Sistem Demokrasi. Jakarta: FES.
0 Response to "Demokrasi dalam Partai Politik"
Post a Comment