Metodologi dalam Sosiologi Politik

Metodologi Sosiologi Politik

Metodologi Studi Sosiologi Politik

Dalam membahas sosiologi politik, maka metode yang dipakai untuk penelitian sosiologi politik yaitu metode kuantitatif dan metode kualitatif.

1. Metode Kuantitatif

Pada metode ini, para peneliti sosiologi politik akan mengemukakan telaah berdasarkan teknik-teknik statistik. Metode kuantitatif ini memiliki keunggulan tersendiri karena mampu menyajikan data secara menyeluruh dan fakta yang terjadi sangat mudah dipahami bagi pembaca.

Untuk mengumpulkan fakta-fakta kuantitatif harus berusaha bersungguh-sungguh untuk mendapatkan berbagai wawasan dan pengertian melalui survey dan wawancara secara intensif baik melalui sajian kuesioner maupun kisi-kisi pertanyaan yang sudah dipersiapkan secara matag.

Dalam metode ini yang sangat penting adalah penggunaan studi kasus (case studies),karena studi kasus inibisa menjadi sumber yang kaya untuk menguji partisipasi dalam proses politik.

2. Metode Kualitatif

Metode kualitatif ini dipandang sebagai prosedur penelitian yang menghasilkandata bersifat deskriptif yaitu berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilakunya yang dapat diamati. Fakta kualitatif pada dasarnya dilihat dari suatu kejadian berdasarkan hasil pengamatan dan observasi.

Dalam metode ini seorang peneliti harus melakukan beberapa tahapan yang cukup penting, yaitu:
  1. Tahap orientasi, yaitu patut untuk mencermati gejala umum dan informasi secara umum dari perilaku politik masyarakat.
  2. Tahap eksplorasi, yaitu memfokuskan mencari fakta terhadap kegiatan organisasi politik dan sangat diharapkan bahwa datanya harus lebih terarah agar sesuai dengan apa yang diharapkan.
  3. Tahap member check, yaitu menganalisis data dan menuangkan kedalam bentuk deskripsi-deskripsi yang selanjutnya memeriksa kembali antara deskripsi dan fakta yang gunanya untuk memenuhi makna-makna yang diinginkan atau justru menyimpang, maka disini dimita untuk harus berhati-hati didalam tahap ini.


Pendekatan-Pendekatan Studi Sosiologi Politik

Pendekatan merupakan orientasi khusus atau titik pandang tertentu, titik pandang tertentu merupakan suatu persektif yang akan diteliti dari agle tertentu. Untuk mempermudah pemahaman, berikut ada beberapa pendekatan, yaitu:

1. Pendekatan Historis

Pendekatan historis merupakan prosess dialektis antara tesa, antitesa, dan sintesa yang merupakanhasil pemikiran karl marx. Suatu pendekatan historis akan menelaah berbagai kekuatan yang terorganisir kedalam pengelompokan tipe-tipe system berdasarkan pengelompokan system yang tertuang dalam berbagai teori.

Pendekatan historis dalam studi politik akan memberikan nuansa berbeda antara suatu studi dengan status yang berbeda dengan kasus yang lainnya, dan studi kasus itu sendiri akan terpaku kepada pembatasan antara ruang dan waktu yang sangat tipologis dan bersifat ekologis tertentu.

2. Pendekatan Komparatif

Pendekatan komparatif meniscayakan generalisasi gejala politik dalam suatu masyarakat, karena adanya factor persamaan dan perbedaan yang kan digunakan untuk menyoroti gejala dalam suatu masyarakat lainnya.

Pendekatan tersebut merupakan pendekatan yang kaya dengan wawasan dikarenakan para peneliti akan memiliki wawasan perbandingan suatu masalah, sehingga secara otomatis ia akan memiliki banyak wawasan tentang aliran politik yang lainnya.

Sebagai contoh: seorang peneliti membandingkan bagaimana aliran politik antara beberapa Negara, seperti partai politik yang ada di Indonesia, amerika dan lainnya, sehingga peneliti dapat melakukan studi banding dan studi persamaan.

3. Pendekatan Konstitusional

Pendekatan institusional merupakan pendekatan yang selalu fokus kepada hal-hal yang legal formal, seperti institusi pemerintahan, dan juga terfokus kepada pelembagaan politik yang cenderung sudah mapan, menghiraukan hiruk-pikuk politik diluar lembaga.

Pendekatan ini merupakan pendekatan yang mengabaikan realitas tingkah laku politik, padahal tingkah laku merupakan jantung dalam studi ilmu politik.

4. Pendekatan Behavioral

Pendekatan behavioral berkaitan dengan tingkah laku atau perangai anggota-anggota masyarakat politik untuk sampai kepada anggapan masyarakat politik secara utuh dan menyeluruh pendekatan ini menekankan individu sebagai unit dasar analisis dan untuk memulainya, sehingga perlu ditegaskan bahwa harus adanya pemisahan antara fakta dengan nilai-nilai serta membuat generalisasi terhadap tingkah laku yang ada. j

Pendekatan ini juga lebih terfokus kepada faktor-faktor internal (masyarakat dalam) untuk serangkain tindakan politik dan kegiatan politik yang dilakukan harus memperoleh data secara utuh.

5. Pendekatan fungsional

Pendekata fungsional merupakan pendekatan yang berasal dari istilah fungsi yang dapat didefinisikan sebagai konsekuensi objektif dari satu pola aksi dari sistemnya (young,1986). Pendekatan fungsional ini menghadirkan pula apa yang disebut dengan fungsional structural.

Dalam sebuah permainan logika, dapat disebutkan bahwa fungsi dapat dijalankan karena adanya system, dan system terbentuk karena adanya fungsi-fungsi. Hilangnya fungsi akan memacetkan system dan system yang tidak berjalan diakibatkan oleh fungsi yang tidak dijalankan dengan baik.

Jangan lupa SUBSCRIBE Pena Sosiologis, terima kasih atas kunjungan Anda, jangan lupa baca pengetahuan Sosiologi lainnya di website kami.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Metodologi dalam Sosiologi Politik"

Post a Comment