Revolusi Industri di Eropa Berkembang Pesat
Perkembangan Revolusi Industri Di Eropa
Eropa menjadi tempat kelahiran industry modern. Di mulai dengan revolusi Industri di Inggris, kerajinan industry lalu menyebar ke Eropa dan Amerika Utara. Orang mulai menggunakan mesin untuk menghasilkan barang. Biaya operasi menurun sedangkan barang dapat di produksi dalam jumlah besar. Dengan demikian, beberapa Negara Eropa mulai menjadi pusat industry dunia.
Istilah industry umumnya meliputi beberapa kegiatan seperti kontruksi, pertambangan dan pembuatan. Di Eropa Timur, hampir semua industry di kuasai pemerintah, sebaliknya di Eropa Barat, hampir semua milik swasta. Tetapi beberapa Negara Eropa Barat seperti Perancis, Inggris, Italia, pemerintah menguasai industry mobil, menghasilkan bijih besi dan baja serta beberapa industry penting lainnya.
Tersedianya bahan dasar turut menentukan industry apa yang ingin di bangun. Jerman Timur, Perancis, Polandia, Uni Soviet dan Jerman Barat kaya akan bijih besi dan batu bara. Karena itu semua Negara ini menjadi maju dalam industry berat, di antaranya industry mobil, besi dan baja serta berbagai peralatan lainnya. Salah satu sumber daya penting dari Negara Eropa ialah tenaga kerjanya yang ahli dan terlatih. Revolusi industry menandai terjadinya titik balik besar dalam sejarah dunia, hampir setiap aspek kehidupan sehari-hari di pengaruhi oleh revolusi industry, khususnya dalam hal peningkatan pertumbuhan penduduk dan pendapatan rata-rata yang berkelanjutan dan belum pernah terjadi sebelumnya. Selama dua abad setelah revolusi industry, rata-rata pendapatan perkapita Negara-negara di dunia meningkat lebih dari enam kali lipat.
Pada akhir abad Pertengahan kota-kota di Eropa berkembang sebagai pusat kerajinan dan perdagangan. Warga kota (kaum Borjuis) yang merupakan warga berjiwa bebas menjadi tulang punggung perekonomian kota. Mereka bersaing secara bebas untuk kemajuan dalam perekonomian. Pertumbuhan kerajinan menjadi industri melalui beberapa tahapan, seperti berikut.
1. Sistem Domestik
Tahap ini dapat disebut sebagai tahap kerajinan rumah (home industri). Para pekerja bekerja di rumah masing-masing dengan alat yang mereka miliki sendiri. Bahkan, kerajinan diperoleh dari pengusaha yang setelah selesai dikerjakan disetorkan kepadanya. Upah diperoleh berdasarkan jumlah barang yang dikerjakan. Dengan cara kerja yang demikian, majikan yang memiliki usaha hanya membayar tenaga kerja atas dasar prestasi atau hasil. Para majikan tidak direpotkan soal tempat kerja dan gaji.
2. Manufaktur
Setelah kerajinan industri makin berkembang diperlukan tempat khusus untuk bekerja agar majikan dapat mengawasi dengan baik cara mengerjakan dan mutu produksinya. Sebuah manufaktur (pabrik) dengan puluhan tenaga kerja didirikan dan biasanya berada di bagian belakang rumah majikan. Rumah bagian tengah untuk tempat tinggal dan bagian depan sebagai toko untuk menjual produknya. Hubungan majikan dengan pekerja (buruh) lebih akrab karena tempat kerjanya jadi satu dan jumlah buruhnya masih sedikit. Barang-barang yang dibuat kadang-kadang juga masih berdasarkan pesanan.
3. Sistem pabrik
Tahap sistem pabrik sudah merupakan industri yang menggunakan mesin. Tempatnya di daerah industri yang telah ditentukan, bisa di dalam atau di luar kota. Tempat tersebut untuk untuk tempat kerja, sedangkan majikan tinggal di tempat lain. Demikian juga toko tempat pemasaran hasil industri diadakah di tempat lain. Jumlah tenaganya kerjanya (buruhnya) sudah puluhan, bahkan ratusan. Barang-barang produksinya dibuat untuk dipasarkan.
0 Response to "Revolusi Industri di Eropa Berkembang Pesat"
Post a Comment