Memahami Konsumtif
Konsumtif diartikan sebagai pemakaian (pembelian) atau pengonsumsian barang-barang yang sifatnya karena tuntutan gengsi semata dan bukan menurut tuntutan kebutuhan yang dipentingkan (Barry, 1994). Oleh karena itu, arti kata konsumtif (consumtive) adalah boros atau perilaku yang boros, yang mengonsumsi barang atau jasa secara berlebihan.
Dalam arti luas konsumtif adalah perilaku berkonsumsi yang boros dan berlebihan, yang lebih mendahulukan keinginan daripada kebutuhan, serta tidak ada skala prioritas atau juga dapat diartikan sebagai gaya hidup yang bermewah-mewah.
Pengertian konsumtif, menurut Yayasan Lembaga Konsumen (YLK), yaitu batasan tentang perilaku konsumtif sebagai kecenderungan manusia untuk menggunakan konsumsi tanpa batas.
Menurut Sumartono (Al-Ghifari, 2003 : 142) seseorang yang konsumtif mempunyai karakteristik sebagai berikut:
- Membeli produk untuk menjaga status, penampilan, dan gengsi.
- Memakai sebuah produk karena adanya unsur konformitas terhadap model yang mengiklankan produk tersebut.
- Adanya penilaian bahwa dengan memakai atau membeli produk dengan harga yang mahal akan menimbulkan rasa percaya diri.
- Membeli produk dengan pertimbangan harga bukan karena manfaat dan kegunaannya.
- Membeli karena kemasan produk yang menarik.
- Membeli produk karena iming-iming hadiah.
- Mencoba produk sejenis dengan dua merk yang berbeda.
Perilaku konsumtif yang telah menjangkiti masyarakat Indonesia khususnya, dapat menjadi sebuah masalah yang harus diselesaikan. Ini adalah sebuah tantangan bagi para sosiolog untuk menyelesaikan masalah ini. Kita tidak dapat meremehkan hal-hal semacam ini, karena suatu masalah dapat menjadi besar karena sesuatu yang kecil.
Banyak masyarakat kita, jika berjalan-jalan, bisa kita pastikan mereka pasti membeli sesuatu. Dan yang sangat tidak asing bagi kita jika mendengar kata “shopping”. Dalam hal ini para mahasiswa yang menjadi korbannya. Banyak kita temukan mahasiswa-mahasiswa di lingkungan perkotaan, bahkan jika dia adalah konsumen akut, maka uang terhambur-hamburkan dengan percuma.
Bagi masyarakat yang tingkat kedudukannya menengah ke atas, hal ini termasuk hal yang biasa, tetapi bagi mahasiswa hal ini menjadi permasalahan serius yang perlu di tanggapi, bagaimana ketika penerus generasi bangsa berperilaku konsumtif, maka tentu saja kelak akan terbentuk sebuah bangsa yang konsumtif.
Bagi masyarakat yang tingkat kedudukannya menengah ke atas, hal ini termasuk hal yang biasa, tetapi bagi mahasiswa hal ini menjadi permasalahan serius yang perlu di tanggapi, bagaimana ketika penerus generasi bangsa berperilaku konsumtif, maka tentu saja kelak akan terbentuk sebuah bangsa yang konsumtif.
0 Response to "Memahami Konsumtif"
Post a Comment