Sosiologi Ekonomi Bab 11 Ekonomi dan Aspek Kehidupan
Ringkasan Sosiologi Ekonomi BAB 11
EKONOMI DAN ASPEK KEHIDUPAN
A. Aspek kehidupan
Kehidupan umat manusia memiliki beragam aspek. Ekonomi merupakan salah satu aspek kehidupan manusia. Kehidupan manusia tidak hanya berkisar pada pusaran ekonomi saja, tetapi ada dimensi lain seperti aspek politik dan aspek sosiobudaya dari kehidupan.
Menurut pandangan Marx “keberadaan menentukan kesadaran”. Kondisi-kondisi kehidupan material menentukan kesadarn normative atau kesadaran sosiologi seseorang. Bahwa cara berfikir,bertindak,dan berperilaku tentang pemerintahan, partai, gaya hidup, pertemanan, atau ideologis seseorang dipengaruhi oleh kondisi material (infra struktur ekonomi) yang dimiliki.
Menurut pandangan Marx “keberadaan menentukan kesadaran”. Kondisi-kondisi kehidupan material menentukan kesadarn normative atau kesadaran sosiologi seseorang. Bahwa cara berfikir,bertindak,dan berperilaku tentang pemerintahan, partai, gaya hidup, pertemanan, atau ideologis seseorang dipengaruhi oleh kondisi material (infra struktur ekonomi) yang dimiliki.
B. Relasi Kekuasaan Ekonomi dan Aspek Kehidupan
Realitas keberadaan kekuasaan ekonomi terletak di pasar. Selanjutnya kenyataan keberadaan kekuasaan dari sosiobudaya diemban oleh civil society.
Kekuasaan Ekonomi
- Pengertian Pasar
Dalam bahasa Latin, pasar dapat ditelusuri melalui akar dari kata mercatu, yang bermakna berdagang atau tempat berdagang. Terdapat tiga makna yang berbeda didalam pengertian tersebut : satu, pasar dalam artian secara fisik, dua , pasar dalam artian sebagai tempat mengumpulkan, tiga, hak atau ketentuan yang legal tentang suatu pertemuan pada suatu market place. Menurut Swedberg “ membeli dan menjual secara umum” dan “penjualan (interaksi pertukaran) yang dikontrol oleh demand dan supply”.
Dalam ekonomi klasik, seperti pandangan Adam Smith, melihat pasar sinonim dengan baik tempat jualan (market place) maupun sebgaia suatui daerah Geografis. Sedangkan Ekonomi yang datang kemudian, seperti Alfred Marshal melihat pasar sebagai suatu mekanisme dalam penciptaan harga.
Sedangkan sosiologi memandang pasar sebagai fenomena sosial yang kompleks dengan berbagai macam perangkatnya. Pasar dapat dipandang dari sudut yang beragam misalnya pasar merupakan suatu struktur yang padat dengan jaringan sosial atau yang penuh dengan konflik dan persaingan.
- Asal Usul Pasar
Berdasarkan data sejarah, Polanyi melihat ketidakmungkinan pasar local berkembang dari tindakan barter yang bersifat individual. Karena awal dari pasar local masih kabur. Polanyi melihat bahwa pranata ini diselimuti oleh penjagaan organisasi ekonomimasyarakat, misalnya melalui tabu, sehingga ia terlindungi dari kegiatan pasar. Perdangangan internal juga dibaluti oleh lembaga sosial politik, seperti monopoli, yang menghambat munculnya pasar.
- Pasar yang Mengatur Dirinya Sendiri.
Menurut Polanyi, ekonomi pasar adalah suatu sistem ekonomi yang dikontrol, diatur, dan diarahkan oleh pasar itu sendiri. Peraturan dalam produksi dan distribusi barang dipercayakan kepada mekanisme mengatur diri sendiri. Ekonomi jenis ini berasal suatu harapan bahwa umat manusia akan mengambil sikap sedemikian rupa untuk mendapat uang sebanyak-banyaknya.
Pasar mengatur kehidupan sosial, termasuk ekonomi, secara otomatis. Karena pencapaian kepentingan pribadi dan kesejahteraan individu akan membawa hasil yang terbaik, tidak hanya mereka sebagai pribadi tetapi juga kepada masyarakat sebagai keseluruhan.menurut Caporaso dan Levine, memenuhi kebutuhan pribadi adalah sama dengan memenuhi kebutuhan publik.
- Kegagalan Pasar
penganut ekonomi klasik, seperti J.B. Say dan David Ricardo, memercayai bahwa kegagalan pasar merupakan hal yang mustahil terjadi. David Ricardo memberikan argument “ orang memproduksi selalu dengan tujuan agar ia bisa menjual dan mengonsumsi dan begitu juga orang menjual selalu dengan tujuan agar ia bisa menjual dan mengonsumsi dan begitu juga orang menjual selalu dengan tujuan agar bisa membeli komoditas lain, yang bisa berguna secara langsung baginya atau bisa berguna bagi kegiatan produksinya di masa depan.
Jika Negara mengalami kegagalan Negara dan pasar menghadapi kegagalan pasar, jawabannya yang tepat adalah civil society.
Kekuasaan Negara
- Pengertian Negara
Perpektif State Centered
Menurut Krasner merumuskan Negara sebagai sejumlah peran dan institusi yang memiliki dorongan dan tujuan khusus yang berbeda dari kepentingan kelompok tertentu mana pun dalam masyarakat. Oleh sebab itu, Krasner tidak sependapat dengan ahli yang menyebut tujuan dari Negara sebagai kumpulan dari keinginan-keinginan individu-individu atau kelompok-kelompok, sebab tujuan Negara sebenarnya dalam merujuk pada kegunaan dari masyarakat dan dapat disebut sebagai kepentingan umum masyarakat atau kepentingan nasional.
Menurut Krasner merumuskan Negara sebagai sejumlah peran dan institusi yang memiliki dorongan dan tujuan khusus yang berbeda dari kepentingan kelompok tertentu mana pun dalam masyarakat. Oleh sebab itu, Krasner tidak sependapat dengan ahli yang menyebut tujuan dari Negara sebagai kumpulan dari keinginan-keinginan individu-individu atau kelompok-kelompok, sebab tujuan Negara sebenarnya dalam merujuk pada kegunaan dari masyarakat dan dapat disebut sebagai kepentingan umum masyarakat atau kepentingan nasional.
Asal Usul Negara.
Dalam buku sosiologi dengan pendekatan Membumi, Henslin menguraikan bahwan masyarakat pada mulanya berukuran kecil dan tidak membutuhkan sistem politik yang besar.
Berbeda dengan Henslin dan Suhelmi, Morton Fried dalam The Evalution of political Societuy, menemukan perbedaan asal-usul Negara berdasarkan tipe dari suatu Negara. Menurut Fried terdapat dua tipe asal-usul Negara, yaitu Negara pristine,dan Negara sekunder. Negara pristine merupakan suatu negar yang muncul ketika belum pernah ada Negara sebelumnya. Sebaliknya negra sekunder adalah Negara.
Kegagalan Negara
Negara dapat melakukan intervensi tervensi terhadap kehidupan umat manusia, termasuk intervensi terhadap ekonomi khususnya pasar, bilamana Negara memandang perlu hal tersebut dilakukan, untuk menyelamatkan umat manusia, paling tidak rakyat dari suatu Negara. Ada beberapa yang bisa dipakai untuk melakukan intervensi seperti penegluaran pemerintah dan kebijakan pajak, dikenal dengan kebijakan fiskal.
Pada tataran ini pemerintah menjadi pelaksana dari intervensi Negara sebagai pejabat Negara atau birokrat, pada hakikatnya adalah aktor individual, atau kelompok yang memiliki kepentingan pribadi atau kelompok.persoalan yang muncul ketidaksterilan aktor individual atau kelompok yang mengatasnamakan pemerintah. Aktor individual atau kelompok, oleh karena itu, dapat saja berlaku tidak adil, curang, menipu, koruptif dan sifat negatif lainnya dari sisi kemanusian atau kebijakan yang dikontruksikan dengan menyisipkan kepentingan pribadi atau kelompok dalam regulasi dan kebijakan.
Intervensi yang dilakukan karena Negara oleh sevbab itu bukan karena untuk kesejahteraan, keamana, dan kebaikan umat manusia dalam arti keseluruhan, paling tidak rakyat berada dibawah naungan kedaulatan suatu Negara merupakan pelaku bertindak demi kepentingan pribadi atau kelompok tertentu, jelas bahwa akan sukar bagi kita untuk mengharapkan bahwa Negara bisa diberi tanggung jawab untuk meningkatkan kesadaran warga negaranya tentang tujuan-tujuan yang lebih luhur daripada sekadar mengejar kepentingan pribadi atau kelompok. Kondisi seperti ini memunculkan pemikiran tentang kegagalan Negara, yaitu ketidakmampuan Negara dalam menggunakan otonomi Negara melalui instrument regulasi dan kebijakan untuk menciptakan kesejahteraan,keamanan dan kebaikan umat manusia dalam arti keseluruhan.
Sinergisitas antara Negara, pasar, dan civil society dalam meraih kesejahteraan, demokrasi, pembangunan ekonomi, hak asasi manusia dan lingkungan hidup sehat dan berkelanjutan secara optimal melalui jalan ketiga (the third way) dengan karakteristik pilar kekuasaan sebagai berikut:
Negara
Negara memiliki cirri sebagai berikut : Negara demokratis baru (Negara tanpa musuh), devolusi, demokratisasi berlapis (local,nasional,dan cosmopolitan),devolusi kekuasaan, pembaruan ruang public yang transparan, administrasi yang sfesien, mekanisme demokrasi langsung, dan pemerintah sebagai pengelola risiko.
Pasar
Pasar yang menempuh jalan ketiga memperlihatkan orintasi pada ekonomi campuran baru (new mixed economy), yaitu suatu sistem ekonomi yang berbasis kemitraan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan civil society. Semua institusi kesejahteraan harus dimodernisasikan secara menyeluruh.
Civil society
Pengembangan civil society yang aktif merupakan bagian yang mendasar dari politik jalan ketiga, yang memiliki cirri abtara lain : kemitraan dengan pemerintah, pembaruan komunitas dengan meningkatkan prakarsa local, keterlibatan sector ketiga, perlindungan ruang publik local, pencegahan kejahatan berbasis local, dan keluarga demokratis.
Negara memiliki cirri sebagai berikut : Negara demokratis baru (Negara tanpa musuh), devolusi, demokratisasi berlapis (local,nasional,dan cosmopolitan),devolusi kekuasaan, pembaruan ruang public yang transparan, administrasi yang sfesien, mekanisme demokrasi langsung, dan pemerintah sebagai pengelola risiko.
Pasar
Pasar yang menempuh jalan ketiga memperlihatkan orintasi pada ekonomi campuran baru (new mixed economy), yaitu suatu sistem ekonomi yang berbasis kemitraan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan civil society. Semua institusi kesejahteraan harus dimodernisasikan secara menyeluruh.
Civil society
Pengembangan civil society yang aktif merupakan bagian yang mendasar dari politik jalan ketiga, yang memiliki cirri abtara lain : kemitraan dengan pemerintah, pembaruan komunitas dengan meningkatkan prakarsa local, keterlibatan sector ketiga, perlindungan ruang publik local, pencegahan kejahatan berbasis local, dan keluarga demokratis.
0 Response to "Sosiologi Ekonomi Bab 11 Ekonomi dan Aspek Kehidupan"
Post a Comment