Memahami Irasionalitas Konsumsi di Kalangan Anak Muda
Ilustrasi |
Baudrillard (Nanang, 2012:134) menyatakan, bahwa rasionalitas konsumsi dalam sistem masyarakat konsumen telah jauh berubah, karena saat ini masyarakat membeli barang bukan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan (needs) namun lebih sebagai pemenuhan hasrat (desire). Perkembangan dunia secara global yang menghadirkan beragam trend di kalangan muda.
Secara tidak langsung menuntut seseorang untuk beradaptasi dengan segala perubahan yang terjadi. Seperti halnya dalam perubahan konsumsi, dimana globalisasi mampu mengubah wujud keaslian dari konsumsi itu sendiri. Dimana konsumsi yang pada dasarnya memanfaatkan nilai guna suatu barang menjadi pemanfaatan simbol yang melekat di suatu barang.
Gaya hidup konsumtif merupakan keinginan untuk mengkonsumsi barang-barang yang kurang diperlukan secara berlebihan hanya untuk mencari sisi kepuasan. Perilaku konsumsi di kalangan muda dalam memenuhi gaya hidupnya lebih di dorong oleh emosional motif daripada rasional motif. Dimana mereka tidak mau dianggap kuper, kuno, cupu, baik dalam hal berpakaian, pengkonsumsian makanan, maupun dalam hal pergaulan.
Kenyataannya, yang membeli produk-produk mahal demi memenuhi kebutuhan dan agar selalu dianggap up to date. Dalam hal tersebut terjadinya irasionalitas dalam konsumsi di kalangan muda masa kini.
Gaya hidup menjadi modus di kalangan muda, ketika malu mengonsumsi barang-barang yang tidak bermerk, maka barang bermerk pun menjadi alternatif konsumsi untuk menampilkan dirinya di depan kawan-kawannya. Sebagian besar uang cenderung digunakan untuk kegiatan konsumtif dan lebih dimanfaatkan untuk mendapat barang yang disukai daripada kebutuhan makan dan minumnya dalam sehari-hari.
0 Response to "Memahami Irasionalitas Konsumsi di Kalangan Anak Muda"
Post a Comment