Pengangguran Wajib Baca

Upaya Pemerintah dalam Mengurangi Pengangguran yang Terdidik


Upaya Pemerintah dalam Mengurangi Pengangguran yang Terdidik

Pengangguran dapat diartikan sebagai suatu proses di mana seseorang yang tergolong dalam kategori angkatan kerja yang tidak memiliki pekerjaan tetapi secara aktif lagi mencari pekerjaan. di Indonesia penggolongan penduduk yang mencari pekerjaan antara lain: Mereka yang belum pernah bekerja dan sedang berusaha mendapatkan pekerjaan atau disebut pencari kerja baru, mereka yang pernah bekerja, pada saat pencacahan sedang menganggur dan berusaha mendapatkan pekerjaan atau pencari kerja lama, mereka yang dibebas tugaskan dan sedang berusaha mendapatkan pekerjaan atau pencari kerja lama. 

Dampak pengangguran di bidang ekonomi yaitu: Masyarakat tidak dapat memaksimumkan tingkat kesejahteraan yang mungkin dicapainya dan pendapatan pajak (tax revenue) pemerintah berkurang. Selain itu dampak penganguran terhadap kehidupan masyarakat yaitu : menyebabkan kehilangan mata pencaharian dan pendapatan masyarakat, menyebabkan kehilangan atau berkurangnya keterampilan manusia, serta menimbulkan ketidakstabilan sosial dan politik.

Di samping masalah tingginya angka pengangguran yang terjadi, terdapat juga masalah yang serius yaitu adanya pengangguran tenaga terdidik. Yang dikatakan penggangguran yang terdidik adalah angkatan kerja berpendidikan menengah ke atas dan tidak bekerja. Fenomena ini patut diantisipasi sebab cakupannya berdimensi luas, khususnya dalam kaitannya dengan strategi serta kebijakan perekonomian dan pendidikan nasional. Dengan adanya perubahan menyangkut penjurusan di tingkat menengah atas, hal ini tampaknya tidak akan mampu menjawab permasalahan kualitas angkatan kerja golongan pendidikan ini.

Seharusnya, kurikulum SMTA Umum sekarang mendapat proporsi keterampilan praktis sehingga apabila lulusan SMTA tidak mampu melanjutkan ke perguruan tinggi, setidaknya sudah memiliki bekal keterampilan yang dibutuhkan untuk masuk di dunia kerja. Dan yang terjadi sekarang adalah mayoritas angkatan kerja berpendidikan SMTA Umum bekerja di sektor perdagangan dan sektor informal yang produktivitasnya relatif rendah.

Masalah yang berkepanjangan yang terjadi di dunia pendidikan nasional sekarang adalah tingkat kualitas para lulusan yang tidak cocok dengan kebutuhan dunia usaha. Karena lembaga pendidikan tidak bisa menghasilkan lulusan yang handal dan siap pakai sesuai dengan tuntutan dan perkembangan ekonomi nasional.

Tingginya tingkat pengangguran di kalangan angkatan kerja terdidik tersebut berpegaruh besar pada dimensi kehidupan. Baik itu dimensi politik, ekonomi, sosial psikologis. 

Di didang politik sendiri apabila semakin tinggi tingkat pengangguran, maka semakin banyak aksi-aksi politik yang eksplosif didukung oleh para lulusan dunia pendidikan menengah yang tidak bekerja. Untuk bidang ekonomi terjadinya pemborosan nasional. Karena apabila tenaga kerja tidak diberdayagunakan sesuai dengan kapasitas yang ada, maka akan terjadi pemborosan biaya, waktu dana maupun energi. Kemudian di bidang sosial psikologis yaitu menimbulkan kemerosotan rasa percaya diri dan harga diri para penganggur yang kemudian akan berimbas pada angkatan kerja lainnya.  

Adapun meningkatnya pengangguran tenaga kerja terdidik disebabkan oleh beberapa hal yaitu sebagai berikut:
  1. Terjadi ketidakcocokan antara karakteristik lulusan baru yang memasuki dunia kerja dengan kesempatan kerja yang tersedia. Ketidakcocokan ini bisa melaui letak geografis, jenis pekerjaan, orientasi status atau masalah keahlian khusus lainnya.S
  2. Semakin terdidik seseorang, semakin besar harapannya pada jenis pekerjaan yang aman. Golongan ini menilai tinggi pekerjaan yang stabil daripada pekerjaan yang berisiko tinggi, sehingga lebih suka bekerja pada perusahaan besar daripada membuka usaha sendiri.T
  3. Terbatasnya daya serap tenaga kerja sektor formal, sementara angkatan kerja terdidik cenderung menarik kepentingan berbagai kelompok politik. Sehingga telah menyebabkan pengangguran yang lebih tinggi pada angkatan kerja terdidik.
  4. Tidak efesiennya fungsi pasar tenaga kerja. Di samping kesulitan memperoleh lapangan kerja, arus informasi tenaga kerja yang tidak sempurna dan lancar kemudian menyebabkan banyak angkatn kerja bekerja di luar bidangnya. Hal ini tentu saja akan berpengaruh pada efektifitas dan efesiensi penggunaan tenaga kerja. 

    Subscribe to receive free email updates:

    0 Response to "Pengangguran Wajib Baca"

    Post a Comment