Analisis Kemiskinan dengan Ilmu Sosiologi

Menelaah Kemiskinan dengan Kacamata Sosiologi


Kenapa masih miskin

Mengapa Aceh Masih Tergolong Miskin?


Ada beberapa latar belakang yang menyebabkan Aceh masih tergolong miskin di antaranya adalah:
  1. Konflik yang mengakibatkan  terganggu aktifitas masyarakat,
  2. Tsunami yang menghancurkan infrastruktur, aset-aset produktif dan aktifitas ekonomi masyarakat,
  3. Program pemerintah yang tidak sejalan dengan hasil.
Perspektif sosiologi melihat ini merupakan masalah  administrasi negara yang tidak stabil yang menyebabkan rakyat miskin. Salah satunya program pemerintah yang tidak sejalan dengan hasil. Pemerintah telah membuat beberapa kebijakan diantanya seperti:
  1. Pendidikan,
  2. Kesehatan,
  3. SDM (sumber daya manusia).
Kebijakan bidang pendidikan dalam rangka penanggulanngan kemiskinan misalnya wajib belajar 10 tahun, bantuan dan BOS (Biaya Oprasional Sekolah), tetapi masih ada juga anak-anak yang tidak sekolah, dan mengemis di jalan atau bekerja. Harusnya anak-anak di bawah umur tidak layak bekerja, mereka harusnya diberi pendidikan, hal ini yang menyebebkan negara kita masih miskin. Akses terhadap informasi juga merupakan masalah kemiskinan dimana masyarakat tidak dapat mengkonsumsi informasi tentang negara.

Mengenai kebijakan bidang kesehatan khususnya di aceh ada kartu jaminan kesehatan (JKA), program pemerintah aceh yang membuat peraturan Rakyat aceh gratis berobat. Tetapi program ini juga tidak sejalan dengan hasil,  mereka yang stratifikasinya di bawah tidak di layani dengan baik, sering sekali rumah sakit mengabaikan orang-orang yang berobat dengan kartu miskin, mereka membedakan stratifikasi. Orang-orang yang stratifikasi di atas mereka dilayani dengan sangat baik, sedangkan yang stratifikasi di bawah tidak sama sekali mendapat respon yang baik.

Di bidang SDM ,pemerintah telah membuat program akses terhadap modal, seperti program PNPM yang tidak sejalan dengan hasil, programnya ada tapi hasil tidak ada, hanya menghabiskan uang negara. Misalnya pembelian mesin jahit melalui program PNPM, mesinnya ada tapi tidak berguna karena tidak tepat sasaran sumber daya manusia yang belum berkualitas, harusnya mesin diberikan dengan upaya menciptakan skiil yang sesuai dengan pendapatan. Artinya di berikan mesin kepada orang yang mebutuhkan yang mempunyai skil, kemudia misalnya lagi pembelian mesin padi yang tidak ada sosialisasi cara pengunaan, akhirnya tidak bisa membuahkan hasil, mesin tidak dapat digunakan karena tidak di dukung oleh sosialisasi.

Deskriminasi sosial dan keturunan, sering sekali oarang yang stratanya di bawah di deskriminasi oleh lingkungan , dan orang yang rendah ekonominya tidak mendapat bantuan apa-apa tetapi semakin di abaikan, mereka seperti lingkaran setan, tidak ada yang menjamin orang miskin ini menjadi naik level pasalnya dilihat dari pendidikan yang sangat kurang, ekonomi yang menjepit, mereka terus miskin karena sistem.

Dalam Teori Struktural Fungsional, apabila kemiskinan terstruktur (lingkaran setan) struktur-struktur tidak sesuai fungsi. Maka hasilnya tetap mereka yang berada di kalangan miskin, keturunan miskin (strata rendah) akan terus miskin.

Teori penyimpangan: oleh Rizet
  • Person blame approah: kemiskinan karena individu yang berakibat mencuri perampok dan lain-lain.
  • The system blame approah: kemiskinan karna lingkaran setan (kebijakan pemerintah yang salah mengakibatkan masyarakat terus miskin).
Dalam mengatsi masalah kemiskinan termasuk administrasi negara banyak Hambatan-hambatan pemerintah dalam upaya mengatasi seperti:
  1. Berbagai bantuan dari pemerintah kadang-kadang tidak tepat sasaran, cantoh : orang yang mampu mendapatkan bantuan sedangkan yang miskin tidak mendapatkan bantuan.
  2. Program yang dilakukan tidak merata ke seluruh daerah.
  3. Kurang disiplinnya petugas dalam menyalurkan bantuan pemerintah.
  4. Terdapat pihak-pihak yang menyalahgunakan bantuan dari pemerintah maupun luar negeri. 
  5. Kurang kerjasama dari pemerintah.
  6. Penyuluh maupun pelatihan keterampilan yang diberikan kepada masyarakat kadang-kadang tidak ditanggapi sebagaimana mestinya.
  7. Ada pihak-pihak yang kurang peduli dalam masalah-masalah bantuan sosial.
Masalah administrasi negara merupakan  masalah sosial yaitu masalah bersama sehingga dibutuhkan kerja sama yang erat antara semua pihak. Tidak mungkin pemerintah dalam menyelesaikan semua masalah sosial tanpa dukungan dari masyarakat. Demikian pula sebaliknya, masyarakat juga tidak dapat upaya penyelesaian sendiri tanpa ada dukungan pemerintah.
  1. Masalah sosial merupakan kondisi masyarakat yang tidak normal atau tidak semestinya.
  2. Masalah sosial terjadi karena faktor ekonomi, kepribadian lingkungan masyarakat dan negara.
  3. Bentuk-bentuk masalah sosial antara lain , kebodohan, kemiskinan, pengangguran, kejahatan, pertikaian, kenakalan remaja.
  4. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menyelesaikan masalah sosial, pendidikan luar sekolah, pemberian bantuan modal usaha.
  5. Upaya mengatasi masalah sekolah perlu dilibatkan berbagai pihan lain, individu masyarakat, pengusaha, organisasi sosial baik di dalam dan di luar negeri.
  6. Upaya mengatasi masalah seringkali menemui hambatan seperti tidak tepat sasaran, petugas yang menyalahgunakan serta kurangnya kerja sama dengan masyarakat.
Administrasi yang belum terkontrol dengan baik menyebabkan pemborosan dalam pengeluaran negara, pemerintah belum efektif untuk penuntasan masalah kemiskinan, lebih-lebih politik yang menyebabkan rakyart semakin miskin. Politik merupakan kekuasaan yang besar yang tidak bisa di hindari oleh masyarakat di Aceh saat ini, misalnya dalam urusan melamar kerja, orang-orang yang direktur seperti saudara bukan dilihat dari kualitas orang bekerja, kemudian sistem sogok-menyogok (suap). Yang akhirnya dana pemerintah dikelola sesama mereka yang mempunyai kepentingan tanpa memperdulikan rakyat.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Analisis Kemiskinan dengan Ilmu Sosiologi"

Post a Comment