Lulusan Sarjana Menganggur! Pengembangan Tenaga Kerja Perlu Diterapkan
Wednesday, 6 November 2019
administrasi pemerintahan,
ilmu sosial,
masalah sosial,
negara,
pengangguran,
sosiologi pendidikan
Edit
Pengembangan Tenaga Kerja dalam Mengurangi Lulusan Sarjana yang Mengangur
Pada dasarnya, pengangguran menjadi suatu permasalah sosial yang dihadapi oleh setiap negara termasuk Indonesia sendiri. Ada berbagai kebijakan yang dapat dilakukan untuk mengatasinya salah satunya adalah dengan dengan menaikkan atau menurunkan tingkat suku bunga dan pengeluaran pemerintah Sukirno (2004). Pengangguran muncul karena jumlah angkatan kerja yang ada lebih banyak dibandingkan dengan kesempatan kerja yang tersedia, sehingga mengakibatkan sebahagian angkatan kerja tidak dapat diserap oleh pasar kerja Manik Pratiwi (2009).
Menganggur akan menyebabkan penduduk tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri sehingga masyarakat tidak mampu mengaktualisasikan hidupnya. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi tingginya tingkat pengangguran terutama lulusan perguruan tinggi. Selain ketimpangan dalam permintaan dan penawaran tenaga kerja, permasalahan ketenagakerjaan juga menyangkut ketimpangan antara struktur angkatan kerja, dengan struktur kesempatan kerja, dan ketimpangan dalam struktur pasar kerja.
Menurut Lembaga Demografi FEUI (1981) tenaga kerja (manpower) adalah jumlah seluruh penduduk dalam suatu Negara yang dapat memproduksi barang dan jasa. Jika ada permintaan terhadap tenaga mereka, dan jika mereka mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut. Sedangkan Ketenagakerjaan merupakan salah satu indikator perekonomian yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan pembangunan suatu daerah Nugraha Setiawan (2006). Indikator ketenagakerjaan yang sering digunakan antara lain Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). Kondisi ketenagakerjaan suatu daerah dapat menggambarkan tingkat perkembangan perekonomian dan tingkat perkembangan kesejahteraan masyarakatnya. Gambaran ini sangat penting bagi perencanaan pembangunan, pengambilan kebijakan maupun pemerhati masalah sosial ekonomi dan kependudukan (BPS, 2011).
Menurut Moh Farid Najib dalam Ni Kadek Meindrayani (2015), secara umum orientasi pencari kerja lulusan perguruan tinggi berorientasi pada proses pelamaran kerja dengan mengandalkan pada ijazah dan gelar akademiknya berdasarkan program studi yang diambil. Selain itu adanya suatu kecenderungan empiris yang telah membuktikan bahwa lulusan perguruan tinggi mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan. Hal ini mengakibatkan munculnya kesan bahwa lulusan perguruan tinggi cenderung menjadi pencari kerja (job seeker) dibandingkan pencipta kerja (job keeper).
Masalah ketenagakerjaan di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor penting yaitu adanya modal asing, proteksi iklim investasi, pasar global, dan perilaku birokrasi serta tekanan dalam kenaikan upah Majalah Nakertrans (2004). Otonomi daerah yang dalam banyak hal juga tidak berpengaruh positif terhadap tenaga kerja. Masalah kemiskman, ketidakmerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi, urbanisasi dan stabilitas politik juga sangat berpengaruh terhadap ketenagakerjaan.
Dalam hal ini tenaga kerja dapat diartikan sebagai faktor produksi penting dalam menentukan suatu proses produksi yang sedang berjalan. Meskipun saat ini perannya sebagian besar mulai tergantikan oleh penggunaan tehnologi canggih yang penggunaannya justru dapat mempercepat proses produksi. Tapi, penggunaan teknologi tinggi atau canggih, tidak ada manfaatnya jika tidak ada manusia sebagai operator dalam menjalankan alat-alat tersebut. Pada dasarnya saat ini pasar sangat membutuhkan tenaga kerja yang handal, mengerti dan ahli dalam mengoperasionalkan berbagai peralihan peralatan teknologi tersebut.
Menurut Simanjuntak dalam Ni Kadek Meindrayani (2015), tenaga kerja atau manpower terdiri dari angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja atau (Labor Force) terdiri dari : golongan yang bekerja, golongan yang menganggur dan yang sedang mencari pekerjaan. Sedangkan untuk kelompok yang bukan angkatan kerja terdiri dari : golongan yang bersekolah, golongan yang mengurus rumah tangga, golongan lain atau penerima pendapatan. Ketiga golongan dalam kelompok angkatan kerja tersebut kadang kala dapat menawarkan jasanya untuk bekerja.
Menurut Samuelso dalam Prawidya Hariani (2011), pasar tenaga kerja harus menuju pada titik keseimbangannya, agar kekuatan dari permintaan dan penawaran tenaga kerja dapat membentuk harga pekerja atau upah maksimum yang dapat dicapai mealui meknisme pasar. Di berbagi Negara terkadang masalah upah tenaga kerja masih sering dilakukan intervensi agar para pekerja tidak menagalami penurunan kesejahteraannya seperti kebijakan UMR (Upah Minimum Regional) di Indonesia. Pemerintah harus memberikan konstrbusi lebih dan ikut melakukan intervensi juga di pasar, agar pasar tidak mengalami pergolakan yang besar yang pada akhirnya dapat merusak sistem produksi yang sedang dijalani saat ini.
Laju pertumbuhan dan pembangunan ekonomi merupakan laju pertumbuhan yang dibentuk dari beberapa sektor ekonomi yang secara tidak langsung menggambarkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang terjadi didaerah tersebut (Prahutama, 2013). Salah satu sektor pembentuknya adalah ketenagakerjaan, karena sebagai salah satu syarat yang signifikan untuk membangun dan menumbuhkan ekonomi adalah dengan menghasilkan tenaga kerja (Celik, 2011). Menurut pendekatan Gainfu Worker, yang bahwa sanya dalam perekenomian suatu negara atau daerah, tingkat keberhasilan yang dicapai dapat diukur melalui luasnya kesempatan kerja yang dapat diciptakan atau dihitung dari jumlah orang yang berhasil mendapatkan pekerjaan Daryono Soebagiyo dalam Ni Kadek Meindrayani (2015).
Sumber:
- Simanjuntak, Payaman. 1990. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
- Pratiwi, Manik. 2009.“Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Lama Menganggur Secara Terbuka Pekerja Kota Denpasar” (skripsi). Denpasar : Universitas Udayana.
0 Response to "Lulusan Sarjana Menganggur! Pengembangan Tenaga Kerja Perlu Diterapkan"
Post a Comment