Globalisasi dan Perubahan Sosial
Globalisasi Dalam Kaitan Strategi Perubahan Sosial
Secara umum Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas Negara
Globalisasi didefinisikan sebagai sesuatu yang terjadi secara mendunia, artinya globalisasi memiliki kemiripan antara satu Negara dengan Negara yang lain, globalisasi ini bisa dilihat dari segi kebudayaan, ekonomi dan berbagai aspek terhadap perubahan sosial.
proses globaliasi muncul sebagai akibat adanya arus informasi dan komunikasi yang sering online setiap saat dan dapat di jangkau dengan biaya yang relative murah. sebagai akibatnya adalah masyarakat dunia menjadi satu lingkungan yang seolah-olah saling berdekatan dan menjadi satu sistem pergaulan dan satu sistem budaya yang sama.
Menurut Harrington perubahan tentu akan berlanjut tetapi perubahan tiba-tiba harus dihentikan dan harus dihasilkan dari campur tangan serta pengendalian manusia atas proses sosial. Pada kenyataannya manusia mampu mengendalikan perubahan dan memberikan tanggapan terhadapnya. Strategi ini mengacu pada rencana umun tindakan.
Menurut Chin dan Benne mengemukakan 3 jenis strategi:
1). Rasional-Empiris.
Strategi ini berasumsi bahwa manusia adalah rasional dan mereka akan menuruti keputusan mereka sendiri bila keputusan itu ditunjukan kepada mereka.
2). Normatif-Edukatif.
Strategi ini berasumsi bahwa manusia adalah rasional tetapi mengakui manusia bertindak berdasarkan norma-norma sosial, pengetahuan, kepentingan sendiri.
3). Paksaan-Kekuasaan.
Strategi ini berasumsi bahwa manusia bertindak berdasarkan hubungan kekuasaan sah atau paksaan.
Di era globalisasi yang menjadi target perubahan yaitu ada beberapa target, diantaranya sebagai berikut:
1). Individu.
Individu sangat menentukan untuk mencapai target perubahan, bahwa individu ini mempunyai strategi yang berbeda yang dapat digunakan dalam kesatuan masyarakat. Freud mengasumsikan bahwa sifat individu itu merupakan fungsi dari lingkungannya sendiri.
2). Kelompok.
Menurut Cartwright, kelompok dapat dijadikan target maupun sebagai perantara perubahan. Bila kelompok atau struktur sosial yang menjadi target, diasumsikan perubahan suasana akan mempengaruhi perubahan individu. Nilai, sikap dan perilaku individu akan diubah melalui perubahan struktur sosial atau melalui perubahan kelompok yang menjadi tempat individu berfikir dan bertindak.
3). Struktur Sosial.
Struktur sosial sebagai target berarti memperhatikan perubahan yang lebih luas, yang menyebar ke seluruh bagian masyarakat yang lebih luas ketimbang ke satu atau segelintir organisasi saja. Begitu pula, kita berhadapan dengan perubahan yang mempengaruhi lebih dari satu cara berinteraksi; artinya, perubahan itu akan mempengaruhi orang yang berada dalam lebih dari satu suasana seperti dalam satu kelompok atau satu organisasi.
Agen Perubahan Sosial
Secara umum Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas Negara
Globalisasi didefinisikan sebagai sesuatu yang terjadi secara mendunia, artinya globalisasi memiliki kemiripan antara satu Negara dengan Negara yang lain, globalisasi ini bisa dilihat dari segi kebudayaan, ekonomi dan berbagai aspek terhadap perubahan sosial.
proses globaliasi muncul sebagai akibat adanya arus informasi dan komunikasi yang sering online setiap saat dan dapat di jangkau dengan biaya yang relative murah. sebagai akibatnya adalah masyarakat dunia menjadi satu lingkungan yang seolah-olah saling berdekatan dan menjadi satu sistem pergaulan dan satu sistem budaya yang sama.
Menurut Harrington perubahan tentu akan berlanjut tetapi perubahan tiba-tiba harus dihentikan dan harus dihasilkan dari campur tangan serta pengendalian manusia atas proses sosial. Pada kenyataannya manusia mampu mengendalikan perubahan dan memberikan tanggapan terhadapnya. Strategi ini mengacu pada rencana umun tindakan.
Menurut Chin dan Benne mengemukakan 3 jenis strategi:
1). Rasional-Empiris.
Strategi ini berasumsi bahwa manusia adalah rasional dan mereka akan menuruti keputusan mereka sendiri bila keputusan itu ditunjukan kepada mereka.
2). Normatif-Edukatif.
Strategi ini berasumsi bahwa manusia adalah rasional tetapi mengakui manusia bertindak berdasarkan norma-norma sosial, pengetahuan, kepentingan sendiri.
3). Paksaan-Kekuasaan.
Strategi ini berasumsi bahwa manusia bertindak berdasarkan hubungan kekuasaan sah atau paksaan.
Di era globalisasi yang menjadi target perubahan yaitu ada beberapa target, diantaranya sebagai berikut:
1). Individu.
Individu sangat menentukan untuk mencapai target perubahan, bahwa individu ini mempunyai strategi yang berbeda yang dapat digunakan dalam kesatuan masyarakat. Freud mengasumsikan bahwa sifat individu itu merupakan fungsi dari lingkungannya sendiri.
2). Kelompok.
Menurut Cartwright, kelompok dapat dijadikan target maupun sebagai perantara perubahan. Bila kelompok atau struktur sosial yang menjadi target, diasumsikan perubahan suasana akan mempengaruhi perubahan individu. Nilai, sikap dan perilaku individu akan diubah melalui perubahan struktur sosial atau melalui perubahan kelompok yang menjadi tempat individu berfikir dan bertindak.
3). Struktur Sosial.
Struktur sosial sebagai target berarti memperhatikan perubahan yang lebih luas, yang menyebar ke seluruh bagian masyarakat yang lebih luas ketimbang ke satu atau segelintir organisasi saja. Begitu pula, kita berhadapan dengan perubahan yang mempengaruhi lebih dari satu cara berinteraksi; artinya, perubahan itu akan mempengaruhi orang yang berada dalam lebih dari satu suasana seperti dalam satu kelompok atau satu organisasi.
Agen Perubahan Sosial
Adapun yang akan menjadi agen perubahan yaitu sebagai berikut:
1). Lembaga Pendidikan
Lembaga pendidikan baik formal maupun non formal adalah tempat transfer ilmu pengetahuan dan budaya (peradaban). Melalui praktek pendidikan, peserta didik diajak untuk memahami bagaimana sejarah atau pengalaman budaya dapat ditransformasi dalam zaman kehidupan yang akan mereka alami serta mempersiapkan mereka dalam menghadapi tantangan dan tuntutan yang ada di dalamnya. Lembaga pendidikan memiliki fungsi dan peran dalam perubahan sosial masyarakat menuju ke arah perbaikan.
2). Pemuda atau Mahasiswa
Peran pemuda sebagai agen perubahan tentunya tidak dapat dielakkan lagi. Dalam setiap perubahan yang terjadi, tidak dapat dilepaskan dari peran pemuda. Seperti dalam reformasi pemerintahan, pemuda disini adalah para mahasiswa ikut andil dalam peristiwa tersebut. Hal ini jelas menunjukan bahwa peran pemuda sebagai agen perubahan sangatlah besar.
Di zaman ini dimana pendidikan para pemuda semakin tinggi hingga taraf mahsiswa, maka peran mahasiswa sebagai agen perubahan sangatlah diharapkan bangsa ini. Mahasiswa dapat berperan dalam perubahan sosial mulai dari pembuatan tulisan-tulisan ilmiah tentang negara ini, sampai perannya dalam mengontrol jalannya pemerintahan negara ini, seperti melalui unjuk rasa yang dilaksanakan.
3). Perempuan sebagai Agen Perubahan
Dalam perkembangan kehidupan kaum wanita dari dulu hingga sekarang jelas sudah mengalami kemajuan yang pesat. Banyak kursi pemerintahan serta jabatan-jabatan penting di pemerintahan juga lembaga, sudah diduduki oleh kaum perempuan. Hal ini menunjukan bahwa derajat perempuan sudah sejajar dengan laki-laki dalam hal untuk berkarir.
Pendidikan bagi anak perempuan adalah investasi pembangunan yang paling efektif yang dapat dilakukan dengan konsekuensi positif yang besar bagi masa depannya dan keluarganya. Membatasi partisipasi perempuan dan membiarkan potensi mereka tidak dimanfaatkan, berarti mengelabui kaum perempuan dan mengecoh dunia. Kita sangat membutuhkan talenta, pengalaman, dan kepemimpinan perempuan.
1). Lembaga Pendidikan
Lembaga pendidikan baik formal maupun non formal adalah tempat transfer ilmu pengetahuan dan budaya (peradaban). Melalui praktek pendidikan, peserta didik diajak untuk memahami bagaimana sejarah atau pengalaman budaya dapat ditransformasi dalam zaman kehidupan yang akan mereka alami serta mempersiapkan mereka dalam menghadapi tantangan dan tuntutan yang ada di dalamnya. Lembaga pendidikan memiliki fungsi dan peran dalam perubahan sosial masyarakat menuju ke arah perbaikan.
2). Pemuda atau Mahasiswa
Peran pemuda sebagai agen perubahan tentunya tidak dapat dielakkan lagi. Dalam setiap perubahan yang terjadi, tidak dapat dilepaskan dari peran pemuda. Seperti dalam reformasi pemerintahan, pemuda disini adalah para mahasiswa ikut andil dalam peristiwa tersebut. Hal ini jelas menunjukan bahwa peran pemuda sebagai agen perubahan sangatlah besar.
Di zaman ini dimana pendidikan para pemuda semakin tinggi hingga taraf mahsiswa, maka peran mahasiswa sebagai agen perubahan sangatlah diharapkan bangsa ini. Mahasiswa dapat berperan dalam perubahan sosial mulai dari pembuatan tulisan-tulisan ilmiah tentang negara ini, sampai perannya dalam mengontrol jalannya pemerintahan negara ini, seperti melalui unjuk rasa yang dilaksanakan.
3). Perempuan sebagai Agen Perubahan
Dalam perkembangan kehidupan kaum wanita dari dulu hingga sekarang jelas sudah mengalami kemajuan yang pesat. Banyak kursi pemerintahan serta jabatan-jabatan penting di pemerintahan juga lembaga, sudah diduduki oleh kaum perempuan. Hal ini menunjukan bahwa derajat perempuan sudah sejajar dengan laki-laki dalam hal untuk berkarir.
Pendidikan bagi anak perempuan adalah investasi pembangunan yang paling efektif yang dapat dilakukan dengan konsekuensi positif yang besar bagi masa depannya dan keluarganya. Membatasi partisipasi perempuan dan membiarkan potensi mereka tidak dimanfaatkan, berarti mengelabui kaum perempuan dan mengecoh dunia. Kita sangat membutuhkan talenta, pengalaman, dan kepemimpinan perempuan.
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa peran perempuan sangatlah penting dalam perubahan. Jadi perempuan dapat dikategorikan sebagai agen perubahan sosial dalam masyarakat.
0 Response to "Globalisasi dan Perubahan Sosial"
Post a Comment