Sosiologi Pembangunan: Model Perencanaan Pembangunan Negara di Dunia
Saturday, 9 November 2019
model pembangunan,
pembangunan sosial,
sosiologi pembangunan,
teori pembangunan
Edit
Model-Model Perencanaan Pembangunan Negara-negara di Dunia
Prinsip dalam perencanan program sangat tergantung pada asumsi dan tujuan dari perencanaan sosial itu sendiri. Asumsi tujuan perencanaan tidak ada yang seragam, melainkan tergantung pada model perencanaan yang dipilih. Oleh karena itu untuk memahami prinsip-prinsip dalam perencanaan sosial dapat dilakukan melalui penelaahan terhadap model-model perencanan sosial.
Setidaknya ada empat model perencanaan sosial yang memuat prinsip-prinsip perencanaan secara tersendiri.
Model Rasional Komprehensip
Model tersebut merupakan model yang paling terkenal dan luas diterima oleh para pembuat keputusan. Prinsip utama dalam model ini adalah bahwa perencanaan merupakaan suatu proses yang teratur dan logis.Model
ini sangat menekankan pada aspek teknis metodologis yang didasrakan pada fakta-fakta, teori-teori dan nilai-nilai tertentu yang relevan. Dalam moel ini masalah yang ditentukan harus didiagnosis, ditentukan pemecahannya melalui perencanaan program yang komprehensif, kemudian diuji efektifitasnya sehingga diperoleh cara pemecahan masalah dan pencapaian tujuan yang paling baik.
ini sangat menekankan pada aspek teknis metodologis yang didasrakan pada fakta-fakta, teori-teori dan nilai-nilai tertentu yang relevan. Dalam moel ini masalah yang ditentukan harus didiagnosis, ditentukan pemecahannya melalui perencanaan program yang komprehensif, kemudian diuji efektifitasnya sehingga diperoleh cara pemecahan masalah dan pencapaian tujuan yang paling baik.
Namun demikian, berbagai ahli menunjukan beberapa kelemahan yang melekat pada model ini:
- Karena masalah dan alternatif yang diusulkan oleh model ini bersifat kompehensif, luas dan mencakup berbagai sektor pembangunan, program yang diusulkan oleh para pembuat keputusan serinkali tidak mampu merespon masalah yang spesifik dan kongkrit.
- Seringkali tidak realistis, karena informasi mengenai masalah-masalah yang dikaji dan alternatif-alternatif yang diajukan seringkali menghadapi hambatan, misalnya dalam hal waktu dan biaya.
- Para pembuat keputusan biasanya berhadapan dengan situasi konflik antar berbagai kelompok kepentingan.
Model Inkremental
Kekurangan dalam model rasional komprehensif melahirkan inkremental atau model penambahan (Incremental). Prinsip utama model ini mensyaratkan bahwa perubahan-perubahan yang diharapkan dari perencanaan tidak bersifat radikal, melainkan hanya perubahan-perubahan kecil saja atau penambahan-penambahan pada aspek-aspek program yang sudah ada. Prinsip ini berbeda dengan model pertama yang menekankan perubahan-perubahan fundamental. Model ini menyarankan bahwa perencanaan tidak perlu menentukan tujuan-tujuan dan kemudian menetapkan kebijakan-kebijakan untuk mencapainya. Yang diperlukan adalah menentukan kebijakan yang berada secara marginal saja.
Model Pengamatan Terpadu
Model pengamatan terpadu atau penyelidikan campuran (mixeds canning model). Model ini merupakan jalan tengah dari model yang pertama dan kedua yang memadukan unsur-unsur yang terdapat pada kedua pendekatan di atas, yakni menenai keputusan fundamental dan inkremental.
fundamental
ilakukan dengan menjajagi alternatif-alternatif utama di hubungkan dengan tujuan. Tetapi tidak seperti pendekana rasional, hal-hal yang detail dan pesifikasi diabaikan sehingga pandangan yang menyeluruh dapat diperoleh. Sementara itu, keputusan-keputusan yang bersifat tambahan atau inkremental dibuat didalam konteks yang ditentukan oleh keputusan-keputusan fundamental. Dengan demikian, masing-masing unsur dapat mengurangi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada unsur lainnya.
fundamental
ilakukan dengan menjajagi alternatif-alternatif utama di hubungkan dengan tujuan. Tetapi tidak seperti pendekana rasional, hal-hal yang detail dan pesifikasi diabaikan sehingga pandangan yang menyeluruh dapat diperoleh. Sementara itu, keputusan-keputusan yang bersifat tambahan atau inkremental dibuat didalam konteks yang ditentukan oleh keputusan-keputusan fundamental. Dengan demikian, masing-masing unsur dapat mengurangi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada unsur lainnya.
Model Transaksi
Prinsip utama model ini menekankan bahwa perencanaan melibatkan proses interaksi dan komunikasi antara perencana dan para penerima palayanan. Oleh karena itu, model ini menyarankan bahwa perencanaan harus dapat menutup jurang komunikasi antar perencana dan penerima pelayanan yang membuat program-program. Caranya: dapat dilakukan dengan mendengarkan transaksi yang bersifat pribadi, baik lisan maupun tulisan secara terus menerus di antara mereka yang terlibat.
Perancanan sosial disini menunjuk pada proses pragmatis untuk menentukan keputusan dan menentukan tindakan dalam memecahkan masalah sosial tertentu seperti kemiskinan, pengangguran, kenakalan remaja, kebodohan (buta huruf), kesehatan masyarakat yang buruk (rendahnya usia harapan hidup), tingginya tingkat kematian bayi, kekurangan gizi, dan lain-lain.
Sumber:
- David, Richardo 2008. Teori Pertumbuhan Klasik. PT. Raja grafindo pustaka. Jakarta.
- Dumairy (1996), Perekonomian Indonesia. Jakarta : Erlangga.
- Harrord, Domar, dalam Jhingan . 1975. Teori Model-Model Pertumbuhan. PT. Raja Grafindo Persada.
- Arsyad, Lincoln. 1999. Ekonomi Pembangunan. Edisi Keempat. STIE YKPN Yogyakarta.
0 Response to "Sosiologi Pembangunan: Model Perencanaan Pembangunan Negara di Dunia"
Post a Comment