Masyarakat Konsumtif: Konsumsi Melibatkan Hasrat
Monday, 4 January 2021
gaya hidup,
Jean P Baudrillard,
konsumtif,
masyarakat konsumsi,
sosiologi ekonomi
Edit
Ilustrasi |
Pandangan Baudrillard tentang objek konsumsi dalam masyarakat konsumsi dipandang sebagai objek-objek penanda yang dimanipulasikan sedemikian rupa yang seolah-olah hal itu merupakan inti dalam kehidupan sosial. Sehingga konsumsi lebih diutamakan dalam melibatkan hasrat untuk mencerminkan status dan kelas sosialnya. Demi prestise dan status sosial, orang terdorong untuk mengonsumsi suatu objek yang menandai kelas sosialnya. Berbagai bentuk atribut dari yang sederhana hingga yang mewah menjadi bukti tanda seseorang dalam meraih keberhasilannya dan apa yang didambakan dalam hidupnya, seperti yang terjadi pada kalangan muda yang sedang merayakan ulang tahun yang dilengkapi dengan berbagai suvenir ucapan selamat perayaan ulang tahun, dan lain-lain.
Konsumsi melibatkan hasrat yang di maksud peneliti adalah keinginan mahasiswa untuk terlihat fashionable dengan mengkonsumsi barang-barang yang dianggap bagus untuk memenuhi hasrat yang muncul di dalam dirinya. Rasa tidak puas dalam memiliki barang terus melekat di dalam diri mahasiswa, bahkan dalam memenuhi keinginannya untuk terus mengikuti mode terkini mahasiswa cenderung boros dalam membelanjakan uangnya. Selanjutnya demi mendapatkan barang yang disukai rela mengalokasikan uang saku yang digunakan untuk kebutuhan pokok (makan dan minum) hanya untuk kebutuhan dalam bergaya agar bisa mendapatkan barang tersebut dalam menunjang gaya hidupnya.
Baudrillard melihat bahwa kehadiran hasrat lahir dari struktur nilai yang tercipta secara diskursuf. Struktur nilai dalam realitas masyarakat konsumsi ini menurutnya mengejawantah dalam tanda-tanda. Produksi tidak lagi menciptakan materi sebagai objek eksternal, produksi menciptakan materi sebagai tanda-tanda yang menstimulasi kebutuhan atau hasrat sebagai objek internal konsumsi. Menariknya, hasrat tidak akan bisa terpenuhi, oleh karenanya ia selalu direproduksi dalam simulasi-simulasi tanda.
Kebutuhan bisa saja terpenuhi dalam mengkonsumsi barang. Akan tetapi hasrat atau rasa tidak puas untuk memiliki suatu barang justru tidak akan pernah terpenuhi, sehingga gaya hidup konsumtif mendorong masyarakat untuk mongkonsumsi tanda-tanda sebagai bentuk simulasi konsumsi yang di dalamnya melibatkan hasrat. Pengkonsumsian tanda pada objek konsumsi oleh masyarakat dikarenakan masyarakat gengsi dan tidak mau dianggap kolot dan ketinggalan zaman oleh kelompok pergaulannya.
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan oleh penulis, pada umumnya masyarakat dan khususnya kalangan muda terlihat semakin konsumtif. Karena kalangan muda suka mengkonsumsi barang-barang yang bermerk, barang-barang yang di diskon secara besar-besaran, sehingga tertarik untuk membelinya hanya untuk memenuhi hasrat yang ada di dalam dirinya, karena mahasiswa cenderung terlihat gengsi jika menggunakan barang-barang yang terlihat pasaran.
Keinginan yang sangat kuat muncul dalam diri sendiri ketika melihat barang yang dapat menunjang penampilannya sebagai kalangan yang fashionable yang membuat kaum muda itu menjadi konsumtif. Membeli bukan di dasarkan dengan kebutuhan melainkan karena keinginan. Keinginan untuk di puji dan adanya rasa bangga dengan memakai produk-produk ternama dan terkini. Kalngan muda mempunyai rasa bangga pada diri sendiri dengan memiliki barang seperti tas, sepatu dan baju dengan dengan model yang sama warna yang berbeda. Sehingga adanya rasa untuk tetap mengkonsumsi barang yang sebenarnya kurang dibutuhkan.
Keinginan membeli yang muncul secara tiba-tiba di dalam diri seseorang cenderung melibatkan hasrat, seperti halnya ketika jalan-jalan ke mall melihat produk yang pada dasarnya tidak ada niat untuk membeli yang akhirnya ikut terbeli, sehungga menjadikannya tidak bisa mengontrol belanjanya. kalngan muda biasanya semakin boros ketika melihat barang-barang terbaru yang ingin dimilikinya untuk tampil modis. Keinginan untuk tampil modis menjadikan kalangan muda lebih mengutamakan hasrat dalam membeli.
0 Response to "Masyarakat Konsumtif: Konsumsi Melibatkan Hasrat"
Post a Comment