Sosiologi Ekonomi : Bab 7 Jaringan



Pengertian Jaringan

Robert M.Z.Lawang (2004 :50-54) Jaringan merupakan terjemahan dari network, yang berasal dari dua suku kata yaitu net dan work. Net diterjemahkan dalam bahasa sebagai jaringan, yaitu tenynan seperti jala, terdisi dari banyak ikatan antar simpul yang saling antara satu sama lain. Sedangkan kata work bermakna sebagai kerja. Gabungan kata net dan work, sehingga menjadi network, yang penekanannya terletak pada kerjqa bukan pada jaringan. Maka jaringan menurut Lawang (2004: 50-51), dimengerti sebagai : 
  1. Ada ikatan antar simpul (orang atau kelompok) yang dihubungkan dengan media (hubungan sosial). Hubungan sosial ini diikat dengan kepercayaan. Kepercayaan itu di pertahankan oleh norma yang mengikat kedua belah pihak. 
  2. Ada kerja antar simpul (orang atau kelompok) yang melalui media hubungan sosial menjadi satu kerjasama, bukan kerja bersama-sama. 
  3. Seperti halnya sebuah jaringan yang tidak putus kerja yang terjalin antar simpul pasti kuat menahan beban bersama, dan malah dapat “ menangkan ikan” lebih banyak.
  4. Dalam kerja jarring itu ada ikatan (simpul) yang tidak dapat berdiri sendiri. Malah kalau satu simpul saja putus, sampai simpul itu diperbaiki. Semua simpul menjadi satu kesatuan dan ikatan yang kuat. 
  5. Media (benang atau kawat) dan simpul tidak dapat dipisahkan, atau anatara orang-orang dan hubungannya tidak dapat dipisahkan/. 
  6. Ikatan atau pengikat (simpul) adalah norma yang mengatur dan menjaga bagaimana ikatan dan medianya itu dipelihara dan dipertahankan.
Sedangkan studi jaringan sosial melihat hubungan antara individu yang memiliki makna subyektif yang berhubungan atau dikaitan dengan sesuatu sebagai simpul dan ikatan. Simpul dilihat melalui aktor aktor individudi dalam jaringan, sedangkan ikatan merupakan hubungan antara aktor tersebut.

Powell dan Smith-Doer, 1994:365) pada tingkatan anatara individu, jaringan sosial dapat didefinisikan sebagai rangkaian hubungan yang khas diantara sejumlah orang dengan sifat tambahan, yanfg cirri-ciri dari hubungan ini sebagai keseluruhan, yang digunakan untuk menginterpretasikan tingkah laku sosial dari individu-individu yang terlibat (michell,1969). 

Pada tingakat stuktur jaringan sosial dipahami sebagai pola atau struktur hubungan sosial yang meningkatkan dan menhambat prilaku orang untuk terlibat dari kehidupan sosial pada tataran struktur sosial. Oleh karena itu tingkatan ini memberikan suatu dasar untuk memahami bagaimana perilaku individu dipengaruhi oleh struktur sosial.

Tingkatan Jaringan

Jaringan Mikro
Jaringan sosial antar individu atau pribadi dikenal sebagai jaringan sosial mikro. Oleh karena itu, jaringan sosial mikro merupakan bentu jaringan yang selalu ditemukan dalam kehidupan kita sehari-hari, fungsi jaringan mikro yaitu sebagi pelican, sebagai jembatan, dan sebagai perekat. 

Sebagai pelicin jaringan sosial memberikan sberbagai kemudahan untuk mengakses bermacam barang, jasa, kekuasaan dan sebagainya. Sebagai jembatan jaringan sosial di tingkat mikro dapat memudahkan hubungan antara satu pihak dengan pihak lainya. Sebagai perekat, jaringan sosial anatar individu memberikan tatanan dan makna pada kehidupan sosial.

Jaringan Meso
Hubungan yang dibangun para aktor dengan atau didalam kelompok sehingga terbentuk suatu iktan maka dapat disebut sebagai jaringan sosial pda tingakat meso. Jaringan sosial pada tingkat meso dapat ditemukan dalam berbagai kelompok yang kita masuki seperti ikatan alumni,paguyuban atau ikatan marga, iktan etnis seperti minang, ikatan profesi dan ikatan hobi.

Jaringan Makro
Jaringan makro merupakan ikatan yang terbentuk karena terjalin simpul-simpul dari beberapa kelompok. Jaringan makro terdiri dari ikatan dua kelompok atau lebih. Kelompok Dalam konteks ini bisa dalam bentuk organisasi, institusi, bahkan bisa juga Negara. Pada tataran makro jaringan lebih berfungsi sebagai jembatan yang menghubungan beberapa kelompok. Sebagai jembatan, jaringan memberikan fasilitas atau saluranj bagi terjalinnya komunikasi antar kelompok yang terlibat.

Pendekatan Jaringan Sosial 

Pendekatan Analisis
Pendekatan analisis atau abstrak terhadap jaringan sosial menekankan analisis abstrak pada: 
  1. Pola informal dalam organisasi, pada dasarnya area ini memiliki kerangka pemikiran yaitu hubungan informal sebagai pusat kehidupan politik organisasi-organisasi : organisasi formal pada dasarnya adalah hubungan yang berkelanjutan anatara orang-orang dan hubungan organisasi dibangun atas dasar campuran yang rumit dari otoritas, persahabatan dan loyalitas (konter,1983). 
  2. Perhatian lebih banyak tertuju pada segi-segi normative dan budaya dari lingkungan seperti sistem kepercayaan, hak profesi, dan sumber-sumber legitimasi.cara untuk memahami organisasi adalah dengan mengakui bahwa kebanyakan tindakan yang relevan dalam organisasi atau komunikasi dalam kepadatan hubungan dari ikatan jaringan yang menjembatani orngsnisasi dengan para anggotanya. 
  3. Sebagai suatu alat penelitan formal untuk menganalisis kekuasaan dan otonomi, area ini terdiri dari struktur sosial sebagai suatu pola hubungan unit-unit sosial yang terkait (individu-individu sebagai aktor-aktor yang bersama dan bekerjasama) yang dapat mempertanggungjawabkan tingkah laku mereka yang dapat mempertangungjawabkan tingkah laku mereka yang terlihat. Posisi individu selain dapat memudahkan juga dapat menghambat tindakannya. 
Pendekatan Preskriptif
Pendekatan preskriptif memandang jaringan sosial sebagai pengaturan logika atau sebagai suatu cara mengerakkan hubungan-hubungan di antara para aktor ekonomi. ersamaan antara pendekatan analisis dan pendekatan prekriptif didasarkan atas kerangkan kerja konseptual dari: 
  1. keterlekatan, resiprositas, mdan koneksi. Kesemuanya itu merupakan jaringan hubungan bagi setiap tindakan tertentu yang melekat dalam struktur sosial yang lebih luas atau masyarakat sebagai suatu keseluruhan. 
  2. pemakaian bahasa dan model tindakan. Menurut Burt (1992) keuntungan informasional dari sosial merupakan akses, pengaturan tempo, dan dan penyerahan. Kedua pewndekatan tersebut sama menganggap penting keperpendekatan tersebut sama menganggap penting kepercayaa bagi resiprositas dalam jaringan social.

Bidang Penelitian Jaringan Sosial 

    Jaringan Informal dari Akses dan Kesempatan
    Penelitian yang dilakukan Granovetter memperlihatkan bahwa suatu ikatan, apapun bentuknya: lemah atau kuat, memberikan kemudakan dalam menjalankan kehidupan. Granovetter melihat bahwa ikatan yang lemah juga penting dalam kehidupan kita. Ikatan lemah antara dua aktor, misalnya, dapat membantu sebagai jembatan antara dua kelompok yang kuat ikatan internalnya. 

    Jaringan sosial memudahkan mkobilitas sumber daya. Untuk mempertahakan seseorang memegang suatu jabatan atau membangun usaha bisnis, membutuhkan suatu kemampuan untuk menggerakkan sumber daya dalam bentuk informasi dan financial.

      Jaringan Formal Pengaruh dan Kekuasaan
      Dalam memahami jaringan sosial dalam kekuasaan dapat didekati dengan tiga perspektif,yaitu pertukaran sosial, ketergantungan sumber daya, dan kelas sosial. Perspektif sosial meyakini bahwa meskipun bahwa meskipun individu silih berganti datang dan pergi di atas tampuk kekuasaan, namun distribusi kekuasaan dalam posisi-posisi akan tetap sama. Perspektif ketergantukan sumber daya biasanya membahs tentang posisi suatu perusahan dalam suatu jaringan.

      Perspektif kelas sosial dalam analisis jaringan sosial berlandaskan suatu argumentasi bahwa hubungan ekonomi, politik, dan social di antara kelompok elit menciptakan suatu kekuatan elit yang padu.

      Organisasi sebagai Jaringan Sosial dan Perjanjian
      Menurut Dalton formal berarti sesuatu yang direncarakan setujui atasnya, sedangkan informal berarti ikatan-ikatan yang spontan dan fleksibel di antara anggota-anggota yang dituntun oleh persaan-perasaan dan kepentingan pribadi yang tidak dapat dipertahankan oleh kegiatan formal, baik ornisasi formal ataupun organisasi informal tidak dapat terletak dari hubungan. 

      Sementara oranisasi formal, biasanya mempunyai struktur hierarkis, dihubungkan secara mendalam dengan jaringan yang lebih luas, sedangkan jaringan informal informal dapat tidak memihak dan menembus batas struktur yang hierarkis.

      Jaringan Sosial dari Produksi
      Powell dan smith-doer mengajukan empat tipe jaringan produksi secara bersama, yaitu regional, penelitan dan pengembangan, tipe regional merupakan jaringan sosial dari produkis yang berdasarkan atas lokasi. 

      Tipe penelitian dan penegmbangan merupakan jaringan sosial dari produksi yang berlandaskan atas kerjasama ilmiah,.tipe ini digerakkan oleh inovasi dan belajar tentang ide baru. Sedangkan basis kepercayaan pada komunitas ilmiah, intelekual dan teknologi. Berdasarkan dari penelitian powell (1993), hubungan dari para anggota asosiasi ilomiah atau industry sering berlangsung di luar hubungan komersial. Dalam kerjasama penelitian, kehadiaran seseorang dalam komunitas teknolog akan membentuk reputasinya dalam praktek bisnis.

      Jaringan sosial dari produksi yang bertipe kelompok bisnis digerakkan oleh ikatan antar organisasi yang horizontal dan relatif egaliter berkombinasi dengan hubungan vertikal yang lebih hierarkis dengan landasan otoritas dengan kebijakan.

      Aliansi strategi dan produksi bersama merupakan jaringan produksi yang lebih bersifat formal, kernakan dibentuk atas persetujuan bersama untuk bekerjasam yang sangka waktunya relative pendek. Tipe ini dicirikan sebagai berikut : anggota terdiri dari kelompok bisnis yang berbeda, mempunyai landasan normative bersama, dan kerabat-kerabat kerja merasa sedang mengikuti suatu perangkat aturan umum. Oleh karena itu, monitoring cendring lebih terstruktur secara formal. Jika bersama akan lebih menjadi kompettitif dibandingkan melakukannya sendiri. Sebab itu basis kepercayaan diletakkian pada saling ketergantungan.

      Subscribe to receive free email updates:

      0 Response to "Sosiologi Ekonomi : Bab 7 Jaringan"

      Post a Comment