Konsep Modal Sosial, Memahami Kekuatan Jaringan dalam Modal Sosial

MENGEKSPLORASI KEKUATAN JARINGAN


Para ilmuan mengambil gagasan Putnam, Coleman, dan Bourdieu untuk memberikan kerangka kerja teoritis bagi telaah tentang dampak jaringan yang dimiliki orang pada peluang hidup mereka. Tentu saja, konsep ini pun menarik perhatian para pembuat kebijakan dan orang lain tertarik kepadanya karena penerapan praktisnya.

Modal Sosial dan Pendidikan

Bourdieu dan coleman memengaruhi sosiologi pendidikan. Coleman melihat penelitian sebelumnya yakni melihat prestasi anak-anak kulit hitam di sekolah lanjutan di Amerika. Secara konvensional, pada umumnya para sosiolog menduga bahwa anak-anak keluarganya secara sosial dan ekonomi mapan cenderung lebih unggul dibandingkan dengan mereka yang latar belakangnya tidak menguntungkan. Penelitian coleman menunjukkan perkecualian atas aturan umum ini.

Studi lanjutan coleman yakni tentang prestasi minoritas di sekolah swasta dan sekolah negeri, yang mengonfirmasikan dampak sekolah berbasis agama pada prestasi siswa, dan juga menunjukkan bahwa sekolah-sekolah katolik secara substansial memiliki angka drop out lebih rendah di kalangan siswa dengan latar belakang dan tingkat kemampuan serupa. Kritik terhadap coleman adalah bahwa coleman gagal melihat efek pilihan sekolah orang tua terhadap prestasi anak-anak mereka.

Temuan-temuan penelitian juga menunjukkan bahwa modal sosial dapat menjadi menyeimbangkan kemalangan ekonomi dan sosial. Kesimpulan kita adalah terdapat kaitan erat antara jaringan sosial orang dengan prestasi pendidikan anak.

Hubungan dengan Ekonomi

Telah lama diketahui bahwa kontak pribadi membekali pencari kerja dengan cara yang sangat efektif untuk menemukan posisi baru dan memperoleh promosi, sementara itu sejak tahun 1990-an berbagai jaringan perusahaan, penelitian dan pembuat kebijakan seringkali dipandang sebagai faktor menentukan dalam mendorong inovasi dan meningkatkan keunggulan kompetitif.

Jaringan dipandang penting bagi keberhasilan bisnis. Jaringan berfungsi sebagai sumber informasi penting, jaringan pun dapat membantu memberikan akses keuanggan. Jaringan juga dipandang memberikan kontribusi bagi gaya manajemen yang konsisten dan stabil, yang pada gilirannya dapat menjadi sesuatu yang vital untuk mendorong perusahaan tetap bertahan dari guncangan eksternal, khusunya sektor yang pasang surut seperti konstruksi.

Manfaatnya Bagi Kesehatan dan Kebugaran

Gagasan bahwa kohesi sosial dan kesehatan terkait paling tidak telah berumur satu abad. Pada akhir abad ke-19, Durkheim menunjukkan bahwa angka bunuh diri lebih tinggi pada masyarakat dengan tingkat integrasi sosial yang rendah, dan lebih rendah di dalam komunitas-komunitas yang memiliki ikatan kuat. Bukti lebih lanjut terkait dengan hubungan ini terus bertambah. Perbandingan yang dilakukan di Finlandia antara kesehatan minoritas berbahasa Swedia dengan penduduk yang lain menunjukkan bahwa angka kematian lebih rendah dan lebih lamanya umur masyarakat minoritas, yang diet dan gaya hidupnya tidak berbeda, diasosiasikan dengan ‘ketimpangan dalam integrasi sosial’.

Namun, sampai saat ini alasan sebenarnya dari keterkaitan ini sama sekali belum jelas. Menurut putnam, mungkin ada 4 alasan kaitan antara modal sosial dengan kesehata. 1) jaringan sosial dapat memberikan bantuan material nyata, yang pada gilirannya akan mengurangi stres, 2) mereka dapat menegakkan norma hidup sehat, 3) mereka dapat melakukan lobi secara lebih efektif utnuk mendapatkan layanan medis, 4) interaksi dapat benar-benar membantu menstimulasi sistem kekebalan tubuh.

Kejahatan dan Perilaku Menyimpang

Putnam menemukan hubugan negatif kuat pada level negara antara kejahatan yang disertai kekerasan dengan Indeks Modal Sosial, dengan mengklaim bahwa ’level modal sosial yang lebih tinggi, yang lain setara, berubah menjadi level kejahatan yang lebih rendah’.

Banyak perilaku jahat, misalnya, terkait erat dengan ketimpangan materi. Halpern telah menemukan bahwa lebih dari setengah perbedaan angka kejahatan yang dilaporkan dapat dijelaskan dengan perbedaan lintas bangsa dalam ketimpangan ekonomi, kepercayaan sosial, dan apa yang didefinisikan sebagai nilai “kepentingan diri”. Dengan demikian, modal sosial dapat dipandang sebagai satu di antara sekian faktor yang membantu memengaruhi jumlah aktivitas kejahatan di dalam suatu komunitas.

Memperbaiki Konsep: Resiprositas dan Kepercayaan

Coleman dan Putnam adalah dua orang yang mendefinisikan kepercayaan sebagai satu komponen utama modal sosial. Fukuyama lebih jauh lagi mendefinisikan kepercayaan sebagai unsur dasar modal sosial. Dengan sendirinya, jaringan dengan kepercayaan tinggi akan berfungsi lebih baik dan lebih mudah daripada dalam jaringan dengan kepercayaan rendah. Kepercayaan memainkan peran vital dalam memperoleh akses manfaat jaringan sosial.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Konsep Modal Sosial, Memahami Kekuatan Jaringan dalam Modal Sosial"

Post a Comment